etika makan di indonesia

Sebagaibagian dari benua Asia yang identik dengan sumpit, ternyata secara tradisional etika makan yang benar di Thailand adalah menggunakan sumpit dan sendok. Di Thailand bahkan ada peraturan keras yang melarang untuk menyuapkan makanan menggunakan garpu ke dalam mulut. Garpu hanya boleh digunakan untuk mendorong makanan ke atas sendok saja. SETIAPbangsa di dunia ini pasti memiliki etika dan budaya masing-masing.Kadang budaya dan etika yang berlaku di suatu tempat bisa dianggap aneh oleh komunitas di tempat lain. Salah satunya etika dan budaya yang sering berlainan adalah tentang makan.. Semisal di Indonesia, mungkin masyarakat mengenal etika kalau makan sebaiknya jangan bersuara saat sedang mengunyah atau menyeruput, namun Etikasaat makan satu ini sudah menjadi tradisi yang berlangsung sejak lama di budaya timur. Terutama bagi kita orang Indonesia yang memiliki tradisi dan kebudayaan yang tinggi. Walaupun kita seorang yang kidal (atau terbiasa dengan tangan kiri dari lahir) makan tetap dilakukan dengan tangan kanan. JikaAnda berkunjung ke Jepang, perhatikan etika makan ala negara sakura ini. Berikut ini juga beberapa tatacara atau etika menyantap makanan di Jepang: Saat makan mi di restoran atau kedai mi tradisional, usahakan untuk makan dengan menyeruput mi sambil bersuara. Indonesia. Phone +62-21 532 7630, +62-21 534 5830 ext. 2614 Mengambilmakanan dengan tangan kanan. 2. Membaca basmalah ketika hendak makan dan mengucapkan alhamdulillah setelah makan. 3. Memakan makanan yang dekat dengannya dan mengecilkan suapan. 4. Jangan bersegera mengambil makanan sebelum yang lainnya. 5. Jangan memelototi makanan atau kepada orang-orang yang makan. Vay Tiền Nhanh Ggads. Jangan sampai terlambat mengenalkan dan mengajarkan etika makan kepada balita. Anda tentu ingin kelak anak tumbuh menjadi pribadi yang santun dan diterima oleh lingkungan sosial. Inilah “Top Ten” etika makan Cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan. Meskipun menggunakan peralatan makan, tangan harus tetap dalam posisi duduk –tidak sambil jalan-jalan atau berlarian. Hindari pula mebiarkan anak bermain saat makan, bermain dengan makanannya atau menyambi makan dengan aktivitas lain seperti menonton televisi. Anak tidak dapat konsentrasi terhadap makanannya, alhasil ia cenderung tidak menghabiskan makanan. Duduk dengan posisi tegak lurus, bukan membungkuk atau kaki selonjoran. Saat duduk di kursi makannya, pastikan kursi si kecil tidak terlalu rendah dari meja makan, sehingga tidak mengganggu aktivitas makan. Bila perlu gunakan high chair. Posisi lengan boleh ditumpu di atas meja, namun jangan biarkan siku ikut duduk’ di meja sebelum dan sesudah makan. Anak perlu memahami bahwa makanan yang ada di depannya adalah rejeki dari Tuhan. Maka ia sepatutnya menghabiskan makanan yang ia ambil. Tepat dan benar menggunakan peralatan makan. Sendok dan garpu digunakan sebagaimana fungsinya. Begitu juga bila memakai sumpit dan pisau –sediakan yang khusus untuk anak-anak dan ajarkan penggunaannya dengan benar. Gunakan serbet bila ingin membersihkan mulut. Serbet hanya diperlakukan untuk mengelap mulut, bukan hidung atau tangan. Mulailah makan bila semua masakan sudah terhidang di meja makan. Kenalkan juga aturan bahwa orang yang lebih tua dipersilahkan terlebih dahulu untuk mengambil makanan. Makan dengan mulut tertutup dan tidak mengisi penuh mulutnya. Ia bisa tersedak atau malah tidak berselera makan. Makan dengan perlahan, tidak perlu terburu-buru. Makan terburu-buru bisa membuat anak tersedak, selain terlihat tidak sopan karena seperti anak yang sangat kelaparan. Perbolehkan ia menyuap usai makanan yang ada di dalam mulutnya habis. Ucapkan kata “terima kasih” setiap si kecil diberi atau diambilkan makanan oleh orang lain, kata “tolong” saat ia meminta diambilkan sesuatu, kata “maaf” bila ia tidak sengaja menjatuhkan atau menumpahkan makanan. Alangkah lebih baik jika si kecil mengucapkan “terima kasih” kepada orang yang sudah memasak makanan untuknya. Hindari berkomentar negatif tentang makanan yang sudah dihidangkan, seperti, “Makanannya tidak enak. Aku tidak suka!” Lebih baik bila anak diajarkan untuk bilang, “Apakah ada makanan yang lain, bunda? Aku tidak terlalu suka. “ Ambil makanan sesuai dengan porsinya. Katakan padanya bahwa ia boleh tambah makanan jika ia merasa kurang. Ajarkan juga bertanggung jawab terhadap makanan yang sudah diambilnya. Jika ingin mengambil makanan, hindari bila tangan harus melewati piring orang lain, apalagi sampai tubuh si kecil ada di atas piring orang tersebut. Ajarkan ia untuk meminta tolong diambilkan oleh orang lain saja. Tutup mulut dan katakan “maaf” bila bersendawa. Hindari melarang si kecil untuk bersendawa karena ia bisa muntah. Makan dengan rapi. Hati-hati dan lakukan secara perlahan ketika mengambil atau mengaduk makanan. Jangan sampai makanan tercecer di atas meja. Makan dengan tangan. Anggapan bahwa makan dengan tangan adalah kurang sopan tidak sepenuhnya benar. Ada manfaat yang bisa diperoleh anak, yaitu melatih kemampuan motorik halusnya dan belajar mengenal tekstur makanan. Lagipula, tidak semua makanan harus di makan dengan sendok, garpu atau sumpit –misalnya makan roti, hamburger, kentang goreng atau ayam goreng. Dan lagi, dalam budaya Indonesia, makan dengan tangan bukanlah hal tabu –bahkan merupakan hal baik dan kebiasaan yang dipujikan. Dari segi etika makan, selama posisi tubuh saat makan benar, perilaku makan sopan dan makan tidak berantakan, sah-sah saja. meBacaBalita Sopan di Meja Makan  Lifestyle Travel Rabu, 9 Februari 2022 - 1022 WIB VIVA – Setiap negara di dunia tentunya memiliki etika makan masing-masing yang wajib ditaati saat berada di negara tersebut. Tapi, ada sejumlah etika makan yang justru dianggap aneh di beberapa negara. Etika makan atau etiket makan merupakan tata cara dan sopan santun saat makan di meja makan bersama dengan orang lain. Terlebih saat makan dalam jamuan bersama dengan orang yang lebih tua. Bila kamu hendak berlibur atau menyiapkan diri untuk liburan ke negeri orang lain, ada baiknya untuk mempelajari terlebih dahulu bagaimana etika makan di negara tersebut. Karena table manners adalah salah satu cara untuk memperlihatkan rasa hormat kepada orang lain yang sudah menyediakan makanan tersebut. Ada yang dianggap baik atau justru sebaliknya. Nah, berikut adalah ulasan mengenai etika makan teraneh di dunia yang disadur dari berbagai sumber. 1. Menyeruput Makanan untuk Menghargai Koki di Jepang dan Korea Museum ramen di Jepang. Bila sedang mengonsumsi sup atau mie, masyarakat di Jepang dan Korea biasa menikmatinya dengan cara menyeruput makanan tersebut. Cara tersebut dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada koki atau orang yang sudah memasaknya. Bahkan, bila menyeruputnya lebih keras justru akan lebih baik! Wah, kalau di Indonesia tentunya hal ini sudah dibilang tidak sopan. 2. Tidak Menghabiskan Makanan Makanan Sisa Photo Halaman Selanjutnya Bila di Indonesia, semua orang tua biasanya akan memarahi anak-anak yang makan tapi makanannya tidak dihabiskan. Namun, hal ini tidak berlaku untuk beberapa negara seperti China, Filipina, Kamboja, Korea, Mesir, sampai Thailand. Etika makanan yang satu ini memandang bahwa dengan menghabiskan makanan, artinya tuan rumah tidak memberi cukup makanan. - Ketika diundang untuk makan di rumah teman atau berkunjung ke sebuah acara makan formal, sopan santun tentu diperlukan untuk menunjukkan rasa hormat kepada tuan rumah ataupun orang lain di meja makan. Etika makan dirancang untuk menunjukkan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ada perbedaan di berbagai negara dalam menunjukkan sopan santun dalam mematuhi etika makan. Hal ini tentunya berhubungan dengan kebiasaan dan adat serta budaya di negara tersebut. Di Indonesia, mengunyah makanan tanpa mengeluarkan suara atau mengecap adalah salah satu bentuk sopan santun di meja makan. Sementara itu, bersuara ketika menghirup makanan adalah suatu bentuk apresiasi bagi tuan rumah atau koki di Jepang. Perbedaan etika di berbagai negara, apalagi etika makan selalu menjadi hal yang menarik untuk diketahui. Berikut ini ada beberapa etika makan di berbagai negara di dunia yang berhasil dihimpun oleh Tirto. Makan dengan tangan dan duduk lesehan di IndiaMakan dengan tangan kanan tidak hanya diterapkan di Indonesia, tetapi juga negara bollywood, India. Selain itu makan dengan tangan secara langsung tanpa menggunakan sendok, garpu, atau perlatan lain juga merupakan hal yang baik. Oleh karena itu, sebelum mulai makan, mencuci tangan harus dilakukan dalam budaya India. Menurut The Culinary Travel Guide, kebanyakan orang-orang India makan bersama di atas karpet atau lebih dari dua orang dalam acara makan, tempat duduk diatur dengan melingkar di mana di tengah karpet adalah makanan. Jangan pernah menyisakan makanan, karena di negara ini hal terebut merupakan bentuk ketidakhormatan kepada tuan rumah atau koki. Menunggu aba-aba tuan rumah di PerancisMenurut Bon Appetour, di Perancis acara makan baru bisa dilakukan ketika tuan rumah berkata “Bon Appetit!” Namun, ketika acara makan dilakukan di restoran, maka orang yang lebih tua atau atasan yang harus mengatakan “Bon Appetit.” Selain itu, jangan pernah meminta tambahan atau menyisakan makanan. Makan semua yang dihidangkan di atas piring adalah suatu bentuk sopan santun. Di Perancis menuangkan wine adalah hal yang biasa dalam sebuah acara makan. Tuan rumah ataupun pelayan di restoran akan terus menuangkan wine di gelas tamunya. Jika tidak ingin wine lagi, tamu bisa membiarkan gelas winenya terus penuh. Sisakan sedikit makanan di CinaJika di beberapa negara menghabiskan seluruh makanan di atas piring adalah bentuk apresiasi terhadap tuan rumah atau koki, di Cina hal tersebut adalah tidak sopan. Dilansir dari Matador Network, jika tamu tidak menyisakan makanan di atas piring berarti tuan rumah memberikan tidak cukup porsi kepada tamunya. Menghabiskan seluruh makanan di atas piring akan membuat tuan rumah merasa tidak memberi tamunya cukup makanan, maka dari itu tamu setidaknya menyisakan sedikit sisa makanan di atas piring. Tidak meminta tambahan bumbu di PortugalAdalah hal yang biasa melihat garam, lada, atau saus di atas meja makan di restoran ataupun rumah makan di Indonesia. Namun, di Portugal, jangan harap menemukan hal serupa. Ketika berkunjung ke restoran-restoran di Portugal, jangan pernah meminta pelayan membawakan garam atau bumbu pelengkap lainnya. Dilansir dari Lonely Planet, hal semacam ini merupakan bentuk ketidakhormatan terhadap koki yang memasak. Makanan harus dimakan sebagaimana adanya, menambahkan bumbu di luar proses memasak dianggap sebagai suatu yang tidak sopan. Tidak menjepit makanan dalam dua pasang sumpit di JepangMenghirup kuah langsung dari mangkuk merupakan hal yang baik dilakukan di Jepang. Hal ini dilakukan supaya kuah tidak tumpah dan mengenai pakaian. Bersuara dan menyeruput makanan juga merupakan hal yang sopan. Hal yang tidak boleh dilakukan ada menjepit makanan dengan menggunakan dua pasang sumpit. Dikutip dari Gurunavi, hal ini tidak boleh dilakukan karena kegiatan tersebut merupakan ritual dalam upacara Jepang banyak yang melakukan kremasi pada keluarga yang sudah meninggal. Menjepit tulang belulang jasad yang sudah dikremasi dengan dua pasang sumpit adalah salah satu ritual yang harus dilakukan oleh keluarga jenazah. Maka dari itu, menjepit makanan dengan dua pasang sumpit ketika ingin mengambil makanan di piring saji atau mengoper makanan ke piring teman merupakan hal yang buruk di Jepang. - Sosial Budaya Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Yandri Daniel Damaledo Jakarta Ketika di tempat umum, ada beberapa etika yang perlu diperhatikan, baik itu saat berkunjung ke pusat perbelanjaan, taman kota atau bahkan restoran. Memperhatikan etika adalah sebagai bentuk untuk menghargai pengunjung satu sama lainnya. Meski menerapkan etika adalah sesuatu yang gampang dan simpel, namun masih banyak orang yang tak mengindahkan bahkan lupa soal etika. Tanpa sadar, ketika etika di tempat umum buruk tentunya akan membuat orang lain jadi kesal. Gara-Gara El Nino, Restoran di China Ditiup Angin Kencang Sampai Terbangkan Orang-Orang hingga Tulang Rusuk Patah Menyegarkan Mata di Kebun Mawar Situhapa Garut, Bak Berwisata ke Pedesaan Eropa Restoran di Jepang Buat Trik Cerdas agar Pengunjung Bisa Bersosialisasi Tanpa Sibuk Main Ponsel Tidak hanya etika ketika makan, ada beberapa etika lainnya yang penting untuk diperhatikan saat ke restoran. Mulai dari duduk, memesan makanan, santap makanan, hingga mengakhiri makanan ada etikanya tersendiri. Ternyata ada beberapa kegiatan atau tindakan yang sering dilakukan di restoran namun dinilai sebagai etika yang kurang baik. Sudah terbiasa dilakukan menjadi salah satu alasan kegiatan atau tindakan tersebut dilihat bukan sebagai etika buruk. Berikut merangkum dari Brightside tentang etika makan di restoran yang penting untuk diperhatikan, Selasa 18/4/2023.Penggunaan lampu jauh untuk menerangi jalan yang kurang penerangan. Serta diperlukan saat kondisi kendaraan melaju Membuang Serbet atau Tisu ke PiringEtika Makan di Restoran. Sumber BrightsideMembuang tisu atau serbet yang sudah dipakai ke piring sering dilakukan setelah makan. Namun ternyata hal tersebut etika yang kurang baik. Serbet atau tisu harus digunakan untuk membersihkan tangan dan mulut. Serbet tersebut harus dilipat dan diletakkan di sisi piring, tetapi tidak boleh di tempat itu sendiri, karena dianggap tidak sopan bagi Jangan Ambil Benda Lain dari Meja BerbedaEtika Makan di Restoran. Sumber BrightsideEtika restoran yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah jangan mengambil garam, lada, saus, kecap, atau benda lainnya di meja berbeda. Merupakan etika yang kuran baik, namun tanpa sadar hal tersebut sering dilakukan bukan?3. Angkat Gelas ketika MinumEtika Makan di Restoran. Sumber BrightsideSelain etika makan tentunya juga ada etika minum. Terlihat pada gambar, minum sembari mengangkat gelasnya merupakan etika yang lebih baik daripada minum dengan membiarkan gelasnya masih di atas meja. Melansir dari Brightside, aturan minum dengan sembari mengangkat gelasnya membuat proses minum jadi lebih sopan dan Mengatur Piring Setelah MakanEtika Makan di Restoran. Sumber BrightsideTerdengar sederhana, namun masih sulit dilakukan oleh sebagian orang. Meski membersihkan dan mengatur piring pelanggan adalah tugas karyawan, namun alangkah lebih baiknya jika bisa membantu meringankan pekerjaan karyawan dengan menyusun makanan kotor yang berserakan di meja setelah Tidak Memberikan TipEtika Makan di Restoran. Sumber BrightsideMemberikan tip adalah sebagai bentuk terima kasih dan menunjukkan kepuasan pelanggan kepada karyawan restoran. Melansir dari Brightside, sebagian besar negara suka melakukannya. Beberapa negara bahkan memasukkan tip dalam tagihan. Namun, di beberapa negara Asia, seperti Cina atau Jepang, meninggalkan tip dianggap tidak Mengambilkan Makanan TemanEtika Makan di Restoran. Sumber BrightsideMengambilkan nasi atau lauk untuk teman atau keluarga dan meletakkan ke piringnya sering dilakukan oleh tak sedikit orang ketika makan di restoran. Terlihat biasa saja dan merupakan suatu hal yang wajar, namun rupanya aksi tersebut dinilai kurang beretika. Melansir dari Brightside, ada baiknya meletakkan piring di sampingnya dan biarkan mereka mengambil makanan sebanyak yang mereka inginkan. Namun tindakan tersebut bisa dilakukan dengan melihat situasi dan Duduk di Meja Pertama yang DilihatEtika Makan di Restoran. Sumber BrightsideMelansir dari Brightside, etika pertama yang perlu diperhatikan ketika makan di restoran adalah duduk di meja pertama yang dilihat. Dijelaskan, lebih baik memesan meja terlebih dahulu daripada datang spontan dan kemudian mengambil meja orang lain. Jika memang datang spontan atau tanpa direncanakan, penting untuk menanyai kekosongan meja kepada pelayan agar tidak duduk di kursi dan meja yang sudah di booking.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. - Table manner merupakan istilah yang berkaitan dengan tata cara makan setiap orang dalam acara formal. Menurut Executive Chef di APREZ Catering & AMUZ Gourmet Restaurant, table manner atau etika makan sangat penting untuk menjaga suasana saat makan."Menerapkan table manner ya supaya suasana makannya menjadi lebih baik sih sebenarnya, keteraturan kan menciptakan sebuah suasana makan itu menjadi lebih baik," ujar Stefu saat dihubungi Jumat 26/11/2021. Pentingnya table manner untuk menjaga suasana makan bisa dilihat dari penggunaan alat makan. Salah satu alat makan yang disiapkan saat table manner adalah pisau. Pisau berfungsi untuk memotong sajian, seperti daging. Tanpa pisau, Stefu mengatakan, orang akan bingung menyantap makanan ini."Tidak dikasih steak knife, kan bingung kan orang mau makan nanti. Otomatis akan menggangu," jelasnya. Bukan hanya dari sisi tamu, menurut Stefu, table manner juga penting bagi restoran atau tempat makan yang menerapkan etika ini Penerapan table manner dapat menentukan citra dan rating restoran itu sendiri. Baca juga Kapan dan di Mana Etika Makan atau Table Manner Harus Diterapkan? Apa Itu Fine Dining dan Bedanya dengan Restoran Kasual? Table Manner di Indonesia Makin Fleksibel, Tak Lagi Atur Menu Lengkap FREEPIK/ ilustrasi table setting dalam table manner. "Menjaga image sebuah restoran karena semuanya berasal dari pengalaman tamu saat di restoran, saat mengalami pengalaman makan di restoran tersebut," tutur Stefu.

etika makan di indonesia